Selasa, 19 Agustus 2008

Ada apa dengan Salatiga?

Ada apa dengan Salatiga? Mengapa Salatiga semakin panas? Mengapa Salatiga semakin Ramai? Mengapa Salatiga semakin semrawut?

Pertanyaan-pertanyaan itu sering sekali melintas di pikiran dan hati saya. Mengapa Salatiga menjadi seperti sekarang ini? Apa yang salah dengan Salatiga? Atau siapa yang salah sehingga Salatiga mejadi seperti ini? Apakah Salatiga semakin berkembang menjadi seeprti kota-kota besar di Indonesia? Ataukah Salatiga menuju kepada keadaan yang semakin menyesakkan seperti kota-kota lainnya?
Apakah ini juga pengeruh Global warming? Atau apakah karena ada kebujakan-kebijakan yang tidak bijak? Atau ada apakah dengan Salatiga?
Mana Salatigaku yang dingin? Mana Salatigaku yang sejuk dan asri? Mana Salatigaku yang tertib? Mana Salatigaku yang menjadi kerinduan mendalam saat aku meninggalkannya?
Salatigaku? Dimanakah km Salatigaku? Aku sekarang merasa asing di Salatigaku

Kembalikan Salatigaku

Minggu, 03 Agustus 2008

Salatiga semakin panas

Salatiga semakin panas...

Sungguh sangat disayangkan, kota kecil yang dulu terkenal berudara sejuk bahkan dingin sekarang menjadi kota kecil yang panas.
Mengapa bisa demikian? di Salatiga yang sekarang jarang ditemui pohon-pohon besar di tengah kota. tidak seperti beberapa tahun yang lalu. di sepanjang jalan jenderal Sudirman banyak terdapat pohon-pohon berusia ratusan tahun, namun sekarang hanya ada bangunan pertokoan dengan tanaman palm yang tidak bisa untuk berteduh. sungguh miris melihat dan tinggal di salatiga yang sekarang. apalagi ditambah semakin banyaknya para pendatang yang tinggal menetap di salatiga dan dibukanya banyak perumahan yang menyulap lahan persawahan menjadi perumahan. memang tidak dipungkiri perumahan menjadi bisnis dan investasi yang menggiurkan. namun para pengembang tidak peduli dengan lingkungan yang ada. hanya beberapa perumahan yang tetap menjaga agar lingkungan sekitar perumahan tetap asri dengan adanya tanaman peneduh.
yang lebih menjengkelkan lagi adalah pihak pemerintah kota dalam hal ini dinas pertamanan kota seenaknya menebang pohon-pohon besar, seperti yang terjadi di jalan Diponegoro di depan SMP stella Matutina. pohon yang ditebang saya perkirakan minimal berusia puluhan tahun ditebang. sayan tidak mengerti tujuannya apa?bahkan sampai jalan ditutup oleh polisi. ada apa sebenarnya?
seharusnya pemerintah kota dan dinas pertamanan kota tidak memotong pohon-pohon besar berusia puluahn bahkan ratusan tahun. apalagi pihak terkait juga tidak pernah menanami kembali atau setidaknya mengadakan penghijauan atau pembuatan jalur hijau. yang ada malah menanam pohon/tanaman hias. apa pentingnya?mungkin bagi keindahan kota?itu memang pemikiran bagus, namun alangkah lebih bijak juga menanam tanaman yang bisa menjadi pohon pelindung dan peneduh, jadi kota salatiga tidak semakin panas
mari sebagai sesama warga kota salatiga kita bersama-sama menciptakan kota yang sejuk seperti salatiga di tahun sebelum 1990an. kota yang dingin dan sejuk. bagaimana caranya? dengan menggalakkan penghijauan dan reboisasi. mungkin dengan menanam tanaman produksi seperti buah-buahan di halaman rumah untuk yang memiliki halaman yang cukup luas. yang tidak memiliki halaman yang cukup luas dapat menanam tabulampot (tanaman buah dalam pot) disamping membantu penghijauan juga bisa di manfaatkan jika berbuah.

semoga kita semakin bijak dan bijak dalam mengatur dan menata kota salatiga tercinta