Kamis, 30 Juli 2009

PELAKSANAAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH DASAR KOTA SALATIGA

PELAKSANAAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH DASAR KOTA SALATIGA

ABSTRAK

Pemanasan global disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang semakin parah di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan tidak adanya kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satu cara yang digunakan dalam mengatasi kerusakan lingkungan adalah menanamkan kepekaan dan kepedulian serta tanggung jawab terhadap lingkungan hidup melalui dunia pendidikan. Cara ini lebih dikenal sebagai Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). PLH diberikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Mahasiswa.
Terkait dengan hal di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar kota Salatiga dan apa yang menjadi kendalanya. Fokusnya adalah kepada pemahaman, bentuk pelaksanaan dan kendala-kendala yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup dan kendalanya di Sekolah Dasar di Kota Salatiga.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ada enam orang subjek yang merupakan guru dan kepala sekolah di SD inti dan SD imbas. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut : di SDN Ledok 02 dua subjek, SDN Kalicacing 02 satu subjek, SDN Kutowinangun 10 satu subjek, SDN Salatiga 02 satu subjek, serta satu subjek dari SDN Gendongan 03 yang merupakan SD imbas. Adapun dalam penelitian ini uji validitas menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan pemahaman subjek terhadap PLH masih sempit. Bentuk pelaksanaan PLH yang dilakukan di sekolah ada empat, yaitu : kegiatan lapang, kegiatan rutin di sekolah, integrasi PLH dalam mata pelajaran dan pelajaran tamu dari dinas terkait. Adapun kendala-kendala yang ditemukan dalam penelitian adalah sebagai berikut : Tujuan yang belum seimbang dan belum dipahami dengan baik, belum adanya aturan dan sanksi pelaksanaan PLH di sekolah, belum adanya kurikulum mengenai PLH menyebabkan subjek sulit untuk mengajarkan PLH sesuai tujuan, keterbatasan pedoman dan acuan mengenai PLH (Silabus dan Modul), pembelajaran PLH belum berjalan dengan baik, kesadaran terhadap lingkungan masih rendah / kurang , antara program kerja dan pelaksanaan tidak sesuai, kurang adanya kerjasama dan pengawasan dari Pemkot, sarana dan prasarana yang kurang memadai, belum ada tenaga khusus PLH, PLH belum dilaksanakan sepenuhnya.
PLH sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah, namun masih terdapat kendala. Sebaiknya PLH ditangani lebih serius dan bukan hanya sebatas himbauan dalam pelaksanaannya namun dibuat aturan dan pedoman pelaksanaan disertai pula materi atau adanya silabi dan modul PLH.