Selasa, 03 Juni 2008

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi (TI) sangatlah penting dan memberikan pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif adalah menjadikan guru dan siswa menjadi seorang yang kreatif dan menjadi orang yang ”lebih tau dan tau lebih”. Namun juga menimbulkan sisi negatif jika TI digunakan untuk mengakses situs-situs porno dan digunakan untuk tindak kejahatan di internet. Oleh karena itu perlu sikap bijaksana dalam menyikapi dan memanfaatkan TI dalam dunia pendidikan. Semoga TI menjadi lebih bermanfaat dalam memudahkan dan membuat siswa lebih tau dan memahami pelajaran dengan lebih baik dan informasi yang diperoleh tidak ketinggalan jaman.


PENDAHULUAN

Perkembangan, Implikasi, dan Pemanfaatan TI di Indonesia

Teknologi Siaran Sejak PELITA I teknologi berupa siaran radio dan televisi telah diprogramkan. Memang sarana dan prasarana pada waktu itu belum ada atau belum memadai, namun dengan perkembangan teknologi siaran, seperti siaran langsung dari satelit dan pemancar ulang berdaya rendah, telah memungkinkan dicapainya seluruh pelosok tanah air. Teknologi ini terus berkembang sampai dengan PELITA berikutnya, yang kemudian berkembang dengan munculnya televisi swasta dan jaringan televisi siaran lokal.

Satelit Komunikasi Sejak tahun 1976, Indonesia telah memasuki era informasi modern dengan beroperasinya SKSD PALAPA I. Sistem satelit komunikasi ini merupakan kebutuhan yang unik bagi Indonesia, karena keadaan dan letak geografisnya. Dasar pertimbangan pengembangan sistem ini adalah untuk keperluan pendidikan, penerangan, hiburan, pemerintahan, bisnis, pertahanan keamanan, dan perindustrian.

Perkembangan perangkat keras komputer berlangsung sangat pesat. Selain daya muatnya yang semakin besar, kecepatan operasinya juga semakin tinggi. Jika sepuluh tahun yang lalu microprocessor komputer mampu mengakses memori dengan kecepatan perjutaan detik, maka saat ini kecepatannya sudah dihitung dengan permiiliar (nano) detik. Komputer meja atau personal computer saat ini sudah tidak dipandang sebagai barang mewah lagi, melainkan sebagai suatu kebutuhan yang esensial untuk dapat mengikuti kemajuan. Boleh dikatakan tidak ada satu kantorpun yang tidak memiliki dan mengoperasikan komputer.

Teknologi Video (Perekam Video) Perkembangan dalam teknolofi video sejalan dengan perkembangan komunikasi dan komputer, meskipun orientasi utamanya adalah untuk keperluan hiburan.

Perkembangan TI Menurut Ramalan Para Ahli

Dari dulu sejak sebelum maraknya penggunaan TI dalam kehidupan dan dalam bidang pendidikan pada khususnya, para ahli telah mengungkapkan ramalannya tentang penggunaan TI ini.

Berikut ini beberapa ramalan para ahli tersebut. “Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka” (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy),” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC). Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif.

Perkembangan dan Implikasi TI dalam Pendidikan di Indonesia

Kecenderungan perkembangan dan implikasi dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah: 1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). 2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan. 3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Teknologi informasi dalam bidang pendidikan yang semakin berkembang saat ini, dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.

Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut: (1) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya. (2) Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. (3) Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya. (4) Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning (5) Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database. (6) Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.

ISI

Pendidikan Virtual

Pendidikan virtual (virtual education) berkenaan dengan pelajaran dalam lingkungan pembelajaran dimana guru dan murid/siswa dipisahkan oleh waktu atau tempat, atau keduanya, dan guru memberikan materi pelajaran mengenai aplikasi/penerapan manajemen pelajaran, berbagai macam multimedia, internet dan video konferensi dan lain-lain. Siswa menerima materi pelajaran dan kemudian mengkomunikasikannya dengan guru untuk didiskusikan melalui teknologi yang sama.

Pendidikan virtual adalah penggambaran bentuk pendidikan yang dilakukan online melalui internet. Bentuk ini utamanya digunakan pada pendidikan tinggi yang lebih dikenal dengan nama universitas virtual.

Dalam Pelajaran virtual bersinonim dengan pelajaran online, yang artinya pelajaran dilakukan di internet. ”Virtual” digunakan disini untuk pelajaran yang tidak diajarkan di kelas secara langsung (berhadap-hadapan antara guru dengan siswa), namun diajarkan sebagai metode pengganti yang dapat diasosiasikan di kelas.

Siswa mengikuti pelajaran virtual bukan tanpa persiapan. Siswa diharuskan untuk tetap belajar dengan menggunakan video atau membaca beberapa bab yang berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang ada, siswa diajarkan untuk menggunakan media elektronik (internet) untuk mencari semua hal yang berkaitan dengan pelajaran yang ingin diketahui oleh siswa. Siswa yang tidak dapat memahami materi dapat menanyakannya dan mendiskusikannya dengan guru melalui media elektronik seperti forum diskusi, chat room, voice mail, e-mail dan semua media lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Untuk pekerjaan rumah, siswa dapat mengirimkan hasil pekerjaannya melalui email.

Pendidikan virtual atau virtualisasi pendidikan tidak dapat terlaksana jika tidak ada media dan penguasaan media, dalam hal ini adalah internet. Internet tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi informasi. Karena teknologi informasi dan internet saling berkaitan.

Teknologi Informasi Pendidikan

Teknologi informasi dalam pendidikan dikenal sebagai E-Learning. E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform internet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet itu sendiri yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung belum lagi karakter internet yang murah, sederhana dan terbuka mengakibatkan internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan bebas digunakan (available to every one). Pengembangan pendidikan menuju e-learning merupakan suatu keharusan agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan, karena e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional (Rosenberg 2001; 28), dengan demikian urgensi teknologi informasi dapat dioptimalkan untuk pendidikan.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi informasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat pertukaran pikiran.

Teknologi informasi dalam pendidikan (E-learning) mengandung istilah yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang mendefinisikan E-learning dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Salah satunya adalah D. E. Hartley. Hartley memberikan definisi E-learning adalah merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer yang lain.

Komponen E-Learning

Komponen yang membentuk e-Learning adalah:

1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.

3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.

Metode Penyampaian E-Learning

Metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua, yaitu Synchrounous e-Learning dan Asynchronous e-Learning.

a. Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Di sini teleconference yang memegang peranan. Misalnya saya mahasiswa di Universitas UKSW mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Universitas Indonesia. Namun teknologi ini sangat mahal, jadi tidak semua universitas atau sekolah-sekolah mampu membeli dan menggunakannya dalam perkuliahan atau pelajaran sekolah.

b. Asynchronous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun.

Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

Mengapa Menggunakan TI dalam Pendidikan?

Proses belajar mengajar (PBM) seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa seharihari, sehingga materi ini menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah visualisasi yang sering dilakukan dalam PBM. Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. ICT dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks nonsekuensial, nonlinear, dan multidimensional dengan percabangan tautan dan simpul secara interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna (user) lebih leluasa memilih, mensintesa, dan mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahaminya. Walhasil komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan. Iklim afektif ini akan melibatkan penggambaran ulang berbagai objek yang ada dalam pikiran siswa. Dan iklim inilah yang membuat tingkat retensi siswa pengguna komputer multimedia lebih tinggi daripada bukan pengguna. Sebuah pepatah menyebutkan I hear I forget, I see I Know, I do I Understand.

Penelitian De Porter mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual),

sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30%, dari yang didengarnya hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan ini semua, maka kegiatan hands on dalam PBM harus tetap diutamakan. Kadang kala PBM dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya suatu percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu PBM terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan dieksplorasi oleh siswa. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer multimedia).

Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telah banyak ditemukan dipasaran yang disediakan dalam bentuk CVD atau DVD. Contoh-contoh yang dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau DVD dan masih banyak lagi yang dapat kita temui. Konsep permainan dalam pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Model – model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk pembelajaran di rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan keberhasilan pelajar akan

diuji. Jika pelajar tidak mencapai tahap yang memuaskan, maka sesi pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekord pencapaian pelajar akan disimpan supaya prestasi pelajar

bisa diawasi. Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi direkabentuk dengan baik menggunakan multimedia. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai hal ( pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajar-komputer ). Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan. Harus diingat bahawa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru. Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi dengan cara yang lebih berkesan.

Keunggulan Penggunaan TI dan Multimedia Dalam Pendidikan

Keunggulan penggunaan TI dan multimedia dalam dunia pendidikan adalah: 1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.

2. Mampu mengabungkan antara text, gambar, audio ,musik, animasi gambar atau vidio dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses PBM berlangsung. Hal ini akan menambah motivasi siswa selama proses PBM hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang maksimal.

4. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional.

5. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel.

Memiliki teknologi merupakan salah satu dari keperluan untuk menghasilkan proses pengajaran dan pembelajaran yang berkesan. Namun, yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana media baru dapat digunakan secara efektif untuk memberikan gagasan-gagasan baru bagi materi dan bahan pembelajaran yang memotivasi siswa untuk memahami isi pelajaran yang seterusnya memperkayakan proses pembelajaran. Teknologi informasi bersifat dinamis dan sentiasa berkembang dengan pesatnya. Multimedia juga adalah satu contoh teknologi yang sedang melalui era perkembangan. Menerima kehadiran teknologi multimedia ini tidaklah mencukupi tanpa mempraktikkannya. Oleh itu, kita perlu sentiasa mengikuti berbagai latihan dan kursus yang berkaitan untuk menambahkan pengetahuan dan kemahiran seiring dengan perkembangan tersebut. Dengan menggunakan komputer multimedia, guru boleh menggunakan aplikasi berbentuk multimedia dalam pengajaran dengan berbagai macam model sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diampu. Guru perlu mempunyai kemahiran untuk menilai, memilih, mengolah dan melaksanakan aktivitas yang berkaitkan dengan multimedia. Perancangan yang teliti adalah perlu karena sebenarnya kelebihan multimedia bukan terletak semata-mata kepada teknologinya, tetapi sebenarnya adalah kepada kreativitas dan usaha guru itu sendiri. Walau bagaimanapun, kerjasama dan sokongan semua pihak adalah merupakan penentu kepada implementasi TI. Guru perlu memperlengkapkan diri dengan sentiasa mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI)

PENUTUP

Komentar

Penggunaan teknologi informasi (TI) dalam dunia pendidikan sangatlah penting dikembangkan saat ini. Dalam era yang menurut banyak orang merupakan era globalisasi, dimana semua informasi mudah sekali diperoleh dengan maktu yang singkat, sangatlah penting bagi kita untuk mengusai TI. Karena dengan menguasai TI maka kita tidak akan ketinggalan informasi yang up to date dan akurat. Demikian pula dalam hal pendidikan. Seringkali saya masih menjumpai buku-buku pelajaran yang digunakan oleh siswa baik SD, SMP maupun SMA bahkan mahasiswa merupakan buku-buku cetakan lama yang diperbaharui edisinya dari tahun ke tahun. Jika kita terus belajar dengan materi dan bahan ajar yang sama dari tahun ke tahun tanpa adanya perubahan yang signifikan dalam informasi dan isi buku, maka kita akan semakin ketinggalan dengan negara lain. Malaysia dan Singapura adalah negara tetangga kita yang telah lebih maju dalam pemanfaatan perkembangan TI. Mereka sudah mengenalkan TI sejak usia dini. Bangsa kita Indonesia baru-baru ini menggiatkan dan mengembangkan pembelajaran berbasis komputer dalam hal ini adalah mengguanakan internet sebagai media untuk mencari bahan ajar dan acuan dalam pembelajaran, namun masih belum memiliki usaha dan kreativitas dalam pembelajaran berbasis TI. Memang sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan TI dalam pembelajaran di sekolah mereka. Namun masih perlu adanya peningkatan baik sarana dan prasarana serta peningkatan kemampuan guru dalam bidang TI. Seperti telah disebutkan pada halama sebelumnya, TI di Indonesia masih terkendala oleh mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem pembelajaran berbasis TI (E-learning). Namun patut diberikan penghargaan yang tinggi untuk usaha-usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan dan memanfaatkan TI bagi proses belajar mengajar di sekolah.

Penggunaan TI dalam proses belajar mengajar, memberikan warna baru dalam pendidikan dan juga lebig memudahkan siswa untuk menangkap dan menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Sebagai contoh, dalam pelajaran biologi, siswa dihadapkan dengan siklus daur oksigen atau rantai makanan. Di sini siswa mengalami kesulitan dalam memahami bagaimana siklus atau rantai makanan itu dapat berlangsung terus menerus dan akan mengalami perubahan jika masuk predator lain dalam suatu wilayah rantai makanan. Dengan bantuan TI, maka siklus dan rantai makanan dapat digambarkan dengan jelas dan dengan program flash, maka gambar tersebut dapat bergerak, sehingga siswa dapat melihat langsung bagaimana siklus oksigen dan bagaimana berjalannya suatu rantai makanan. Siklus oksigen dan rantai makanan yang digambarkan dalam bentuk gambar bergerak akan lebih dipahami dan dimengerti siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap materi yang diajarkan. Itu hanya sedikit contoh, masih banyak contoh-contoh lain yang berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam proses belajar mengajar. Contoh lainnya adalah, ketika siswa diminta untuk menerangkan suatu proses seperti bagaimana udara dalam tubuh bersirkulasi melalui darah menuju ke paru-paru, akan dapat digambarkan dengan mudah dan lebih dapat diingat. Berdasarkan hasil pengamatan saya, sekarang ini siswa cenderung menyukai gambar yang bergerak, baik game maupun audio visual. Terutama game, mereka menyukai game dengan animasi yang bagus dan tiga dimensi. Dengan adanya TI yang digunakan untuk memberikan variasi dalam proses belajar mengajar seperti saya sebutkan sebelumnya, diharapkan siswa akan memiliki ketertarikan dan minat yang lebih terhadap materi yang diajarkan guru di sekolahnya. Pemanfaatan TI tidak hanya dalam pelajaran biologi, juga dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain. Contohnya fisika. Dalam pelajaran fisika, misalnya materi tentang gerak dan percepatan serta gaya pada benda bergerak. Dapat divisualisasikan dengan bantuan TI, dengan demikian siswa diharapkan lebih mudah memahami dan memacu kreatifitas dalam belajar. Mungkin dengan membuat sendiri desain yang paling mudah untuk dia mengerti tentang suatu materi pelajaran. Namun semuanya itu berbalik lagi kepada kesiapan sekolah dan guru dalam membimbing dan menyampaikan materi tersebut dengan baik.

Namun kiranya pengembangan dan pemanfaatan TI tetap harus mendapat perhatian lebih oleh guru terhadap siswa. Karena bukan tidak mungkin, siswa setelah mengetahui bagaimana mencari bahan/materi untuk pelajaran juga ”nyambi” mencari ”bahan-bahan” lain. Misalnya membuka situs porno. Memang di sekolah para guru masih bisa mengontrol, namun bagaimana di luar sekolah. Alangkah bijaknya jika sekolah juga memberikan pengertian dan pemahaman serta lebih memfokuskan diri untuk memberikan benteng diri agar siswa tidak ”tersesat” dalam dunia maya. Sehingga pemanfaatan TI memang tepat sasaran dan lebih mengena. Belajar bukan lagi dengan materi yang tertinggal jauh dengan perkembangan jaman, namun dengan TI kita menjadi generasi dan siswa yang tahu lebih dan lebih tahu dengan informasi yang up to date.

Semoga dengan adanya program TI masuk sekolah yang dicanangkan pemerintah, siswa dan guru menjadi lebih profesional dan bertanggungjawab dengan tugas dan kewajiban masing-masing dan tetap belajar dengan baik untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk maju bersama bagi Indonesia.

Kesimpulan

TI sangat memberikan bantuan dan memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar, namun semua itu harus disertai kesiapan dan kreatifitas serta kemampuan dalam bidang TI. Semua selalu berkembanga, namun bagaimana kita menyikapi suatu perkembangan dengan bijak dalam hal ini adalah pemanfaatan TI untuk dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah. Semua memiliki peran dan tugas yang sama antar siswa dan guru untuk saling melengkapi dalam memecahkan suatu masalah dalam pelajaran. Salah satu masalah yang ada adalah kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran dan juga masalah materi yang disampaikan guru kurang menarik bagi siswa karena berjalan monoton. Dengan pemanfaatan TI, diharapkan memberikan nuansa baru dalam proses belajar mengajar dan diharapkan lebih memudahkan siswa untuk menyerap materi yang diberikan guru dan guru memiliki kreatifitas yang tinggi dalam menyampaikan materi dengan semenarik mungkin untuk siswa.



Saran

Pemanfaatan TI di sekolah baik untuk murid dan siswa sebaiknya tetap ada kontrol dari pihak manajemen sekolah, misalnya memblokir situs porno, sehingga baik siswa maupun guru tidak dapat mengaksesnya. Di samping itu peningkatan kemampuan dan kemandirian dalam mengikuti perkembangan TI sangatlah penting dan harus dilakukan secara berkelanjutan dan semakin meningkat ke arah yang lebih baik, namun tetap melandasinya dengan norma-norma dalam masyarakat dan dalam dunia pendidikan. Semoga dengan adanya TI semakin membuat guru dan siswa kreatif dalam belajar dan mengajar dan tidak menjadi monoton, namun proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta membuat siswa dan guru menjadi ”lebih tau dan tau lebih”.

Pustaka

Anonim.http://en.wikipedia.org/wiki/virtual education.

Anonim.2007.http://209.85.175.104/search?q=cache:rhZPTpPzIkkJ:www.thoriq.com/wp-content/uploads/2007/12/urgensi-penggunaan-dan-pengembangan-ti-dalam-pendidikan.doc+%22TI+dalam+pendidikan%22&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id

Anonim.2007. http://www.suarapembaruan.com/News/2007/03/15/

Anonim.2008. http://wijayalabs.wordpress.com/2008/03/

Hartanto,B.2005. http://www.bloxster.net/buzzart/

Hidayat,R.2008.http://rahmat.polinpdg.ac.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=151

Ika.2006. http://www.pppgkes.com/modules.php?name=News&file=article&sid=122

Inman,A.2007.http://linuxlaptops.blogspot.com/2007/03/virtualization-in-education.html

Romy.2008.http://www.artikel-it.com/2008/04/29/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/

Saroso,S. http://media.diknas.go.id/media/document/5650.pdf

Siregar,M. http://www.wikarya.net/?cat=8&id=3&t=siregar.php

Van.2008. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0210/26/nas08.html




Tidak ada komentar: